LANDASAN EKONOMI PENDIDIKAN

Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini,yang sebagian manusianya cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibandingkan kesejahteraan rohani, membuat ekonomi menjadi perhatian yang sangat besar, tidak banyak orang yang mementingkan peningkatan spiritual. Kecendrungan tersebut diatas sangat dipengaruhi oleh perkembangan budaya terutama dalam bidang tekhnologi, kesenian, dan pariwisata serta ekonomi, berbagai produk baru yang semakin canggih ditawarkan, dan hal-hal yang lain yang berkenaan dengan perekonomian sehingga situasi seperti ini membuat kebanyakan orang berusaha mengumpulkan materi sebanyak-banyaknya.
Peran Ekonomi Dalam Pendidikan
Dunia sekarang banyak di sibukkan dengan masalah politik yang membuat pertentangan baik masalah tentang ekonomi dan perdagangan, juga disibukkan dengan perang dingin dan perang embargo ekonomi, masing –masing negara berlomba membentuk organisasi yang betujuan untuk memajukan perekonomian mereka.,selain memajukan perekonomian di negeri sendiri sejumlah negara makmur memberikan bantuan ekonomi kenegara yang sedang berkembang,seperti contoh bantuan dana khusus dan pinjaman lunak. Adapun bentuk kerjasama yang lain adalah diproduksinya komponen-komponen produksi yang lain artinya bahwa hasil produksi suatu negara dapat dibantukan ke negara yang membutuhkannya, semua ini merupakan wujud dan globalisasi ekonomi. Seperti negara kita mengkspor produk batik ke negara Amerika, dan negara tersebut memberikan bantuan dana pinjaman lunak kepada negara Indonesia untuk memajukan perekonomian negara kita.
Kalau dulu ekonomi memegang peranan penting bagi kehidupan rakyat Indonesia maka kini disamping alasan seperti itu juga jangan sampai kita kalah bersaing dalam era globalisasi ekonomi, Akan tetapi karena kebanyakan kebijaksanaan dan peraturan di buat maka banyak sekali timbul ketidak harmonisan antar para pengusaha dalam menjalankan roda ekonomi yang menimbulkan krisis ekonomi yang berkepanjangan, maka oleh sebab itu di era globalisasi sekarang ini keterpurukan ekonomi di Indonesia akan diterapkan kebijaksanaan dan peraturan yang baru dan memperbaiki perekonomian bangsa sehingga rakyat yang menderita dapat dengan segera menikmati hasil perekonomian kita yang mapan di masa yang akan datang baik perekonomian yang bersifat makro dan mikro. Perkembangan perekonomian makro berpengaruh sekali dalam bidang pendidikan, seperti sekarang ini banyak sekali orang kaya yang mau menjadi bapak angkat bagi anak-anak yang tidak mampu untuk menempuh pendidikan kejenjang yang lebih baik. Perkembangan lain yang sangat mengembirakan adalah terlaksananya sistem ganda dalam dunia pendidikan, hal ini berlangsung baik di lembaga pendidikan yaitu kerjasama sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar. Kemajuan pembangunan perekonomian secara makro dapat juga berdampak timbulnya sekolah-sekolah unggul yang memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap karena di biayai dan dipunyai oleh kebanyakan orang –orang kaya Walaupun kebijakan dan program sekolah ini tidak sama dengan yang lain, diharapkan agar tidak terdapat pilih-kasih dalam menerima para siswa artinya calon siswa dari manapun asalnya hendaklah dapat diberikan kesempatan dalam menempuh pendidikan di sekolah unggulan tersebut ,dan yang paling penting juga adalah dapat menghasilkan lulusan yang bermutu serta tidak menyimpang dengan tujuan pendidikan nasional negara kita.
Berbicara tentang sekolah unggulan. BUCHORI (1996), menyatakan bahwa:
1. Untuk membuat para siswa mencintai prestasi yang tinggi.
2. Mau dan bisa bekerja secara sempurna
3. Memiliki etos kerja dan membenci kerja setengah-setengah
4. Keseimbangan pengembangan jasmani dan rohani, serta penguasaan pengetahuan masa sekarang
dengan pengetahuan masa lampau.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa ekonomi itu memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang, walaupun orang tersebut menyadari bahwa kehidupan gemerlap tidak menjamin kebahagiaan, yang penting bagi mereka bagaimana dapat meraih tingkat perekonomian yang lebih tinggi lagi.Banyak sekali keluarga miskin yang dalam perekonomian mereka hanya dapat untuk makan saja, dan tidak dapat membiayai sekolah bagi anak-anaknya, kata miskin diatas diukur dari tingkat perekonomian bukan tingkat rohani dan kualitas mental.