ONTOLOGI
          Ontologi adalah teori mengenai apa yang ada, dan membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Eksistensi dari entitas-entitas matematika juga menjadi bahan pemikiran filsafat. Adapun metode-metode yang digunakan antara lain adalah:abstraksi fisik yang dimana berpusat pada suatu obyek, Abstrksi bentuk adalah sekumpulan obyek yang sejenis, Abstraksi metafisik adalah sifat obyek yang general.
Jadi, matematika ditinjau dari aspek ontologi, dimana aspek ontologi telah berpandangan untuk mengkaji bagaimana mencari inti yang yang cermat dari setiap kenyataan yang ditemukan, membahas apa yang kita ingin ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental.
           Kata ontologi, barasal dari dua kata dasar yaitu Ontos dan Logos. Ontos yang berarti Ada dan Logos yang berarti Ilmu. Sehingga secara global istilah onntologi bisa diartikan sebagai suatu ilmu yang mengkaji tentang hakiat dari segala sesuatu Yang-Ada. Hakikat dalam kajian ontologi adalah keadaan sebenarnya dari sesuatu, bukan keadaan sementara yang selalu berubah-ubah.
·         Dalam kajian ontologi ada beberapa masalah yang perlu dipahami dan dicermati yaitu jumlah dan ragam, pertentangan dan hampuran. Dalam tataran ontologi ini ada beberapa aliran filsafat yang mencoba menilai tentang makna yang-ada, di antaranya :
Aliran Monisme yang berpendapat bahwa Monisme bahwa kosmos terbuat dari satu jenis Zat
·         Aliran Dualime yang beranggapan bah segala sesuatu berasal dari materi dan pikiran yang kedua-duanya sama-sama hakiki
·         Pluralisme yang berasumsi bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah berasal dari keberagaman dan tidak bersifat tunggal
·         Nihilisme yang memberikan tanggapannya bahwa sebenarnya tidak ada istilah kebenaran hakiki tentanf segala sesuatu
·         Agnosticisme yang mangatakan bahwa manusia dengan segala kekuranggannya tidak akan bisa menemukan makna hakiki dari segala sesuatu baik yang diperoleh dari inderanya maupun pikiranya.

            Dalam kajian ontologi memang banyak terjadi perbedaan pendapat, hal ini disebabkan keberbedaan sistematika berfikir oleh para pendiri aliran-alirann tersebut. Tapi yang pasti, pendapat dari aliran-aliran itu bersifat spekulatif, sehingga tidak menutup memungkinan terjadi kekeliruan.
           Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut mebahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). Hakekat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:
  1. kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?
  2. Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis.

Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yakni realisme, naturalisme, empirisme. Istilah istilah terpenting yang terkait dengan ontologi adalah:
  • yang-ada (being)
  • kenyataan/realitas (reality)
  • eksistensi (existence)
  • esensi (essence)
  • substansi (substance)
  • perubahan (change)
  • tunggal (one)
  • jamak (many)